Halo guys, kembali lagi bersama saya ๐Ÿ˜Ž. Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai sebuah kawasan yang menarik nih di Jakarta. Yap, sesuai judul, jadi saya akan menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke kawasan Kota Tua Jakarta. Kawasan kecil ini dulunya merupakan pusat kota ketika jaman pendudukan VOC di Batavia / Jakarta. Dengan luas sekitar 1,3 km persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat, kawasan ini dijuluki “Permata Asia” atau “Ratu dari Timur”. Mengapa demikian? Karena lokasinya yang strategis sebagai daerah perdagangan di kala itu.

Lokasi, Destinasi, dan Tarif

Nah, sebenarnya ini pengalaman saya di tahun 2023 lalu, lebih tepatnya ketika masa libur idul fitri dan kebetulan saya tidak pulang kampung karena tuntutan pekerjaan di kala itu ๐Ÿ˜ญ. Merantau sendiri di kota orang apalagi di momen lebaran, sungguh bosan kalau harus berdiam diri di kamar kos saja. Jadinya saya memutuskan untuk mencoba mengunjungi kawasan Kota Tua Jakarta. Kebetulan saya juga belum pernah ke sana, jadi sekalian saja untuk menghilangkan rasa penasaran. Malam hari sebelumnya, saya browsing dan mencari informasi terkait kawasan tersebut mulai dari lokasi parkir kendaraan, rute menuju lokasi, hingga tarif masuk ke museum. Oke, mulai dari lokasi parkir, kebetulan saya menggunakan motor. Untuk posisinya sendiri waktu itu saya parkir di sini nih. “Parkir Kemukus Kota Tua”. Coba saja kalian langsung search di google maps, pasti akan ketemu. Dan untuk parkirnya sendiri menggunakan hitungan per-jam dan untuk motor harganya 3000 di jam pertama dan maksimal 10.000.

Sebenarnya untuk lahan parkirnya tidak terlalu besar, namun ketika saya berkunjung kebetulan sedang sepi. Karena memang saya berada di sana dari pagi, kalo tidak salah sekitar jam 06.30 hahaha. Saya memang sengaja berangkat dari pagi, karena untuk menghindari macet (yang ternyata tidak ada sama sekali, ini kan lagi lebaran ๐Ÿ˜‚). Setelah saya memarkirkan motor, kemudian lanjut berjalan kaki menuju destinasi utama yaitu Museum Fatahillah. Cuman setelah melihat kembali di internet, ternyata baru buka jam 09.00, alias saya kepagian hahaha. Akhirnya saya memutuskan untuk sedikit mengambil foto dan lanjut untuk berkeliling di sekitaran sana.

Air Mancur di pusat alun alun
Gambaran Pejabat VOC memandangi rakyat jelata di pagi hari

Kanal Kota Tua

Karena saya bingung mau ke mana dulu, akhirnya saya coba untuk berjalan-jalan dulu menuju ke sebuah kanal yang ada di Kali Krukut. Untuk ke sana cukup dengan berjalan kaki saja karena memang jaraknya yang sangat dekat. Sepanjang perjalanan ke sana, saya berasa dibawa ke masa lalu karena gedung-gedung nya yang lawas dan masih berdiri kokoh. Saya baru tau, di kawasan Kota Tua ini ada juga kantor-kantor yang masih beroperasi hingga sekarang seperti contohnya PT. BGR Logistik dan Jasa Raharja DKI. Sebenarnya kalo dicek di maps sih ada 3 museum perbankan yakni Museum Bank Indonesia, Museum Mandiri, dan Museum BNI yang terletak di dekat stasiun Jakarta Kota. Tetapi kebetulan saya belum sempat berkunjung ke sana, mungkin lain waktu akan saya coba mengunjunginya.

Lanjut untuk kanal Kota Tua ini, menurut saya keren sekali sih. Berasa ada di Belanda coy. Penataan kota nya sangat rapih dan khas masa kolonialisme belanda jaman dulu. Kebetulan saya sempat beberapa kali mengambil gambar

Gimana? Keren kan? Nah ini ada lagi nih…

Itu dia Kanal yang saya maksud tadi. Jadi langsung kebayang banyak kapal dan pedagang yang sedang bertransaksi di sana. Berasa flashback ke jaman dulu hahaha. Btw itu di foto yang kanan ada bangunan yang dicat merah. Tempat itu juga tidak kalah unik ternyata, dan namanya Toko Merah. Mungkin kapan-kapan akan saya bahas ya untuk Toko Merah ini.

Museum Fatahillah

Setelah berkeliling di sekitaran kanal dan sempat mampir ke Indomaret juga untuk beli snack, akhirnya museum nya sudah dibuka. Dan saya baru tau ternyata untuk masuk ke sana itu harus memiliki kartu JakCard. Tapi jangan khawatir, di lobby juga menyediakan penjualan JakCard ini kok. Kalau tidak salah, dulu saya belinya seharga 40 ribu an dan sudah terisi saldo 20 ribu. Nah ketika masuk ke museum, saldo ini akan terpotong sebesar 5 ribu.

Bangunan museum ini memiliki 2 lantai dan juga memiliki penjara bawah tanah ๐Ÿ˜ฑ. Di awal masuk kita akan langsung disuguhi sebuah taman di dalam museum, yang mana dulunya museum ini difungsikan sebagai kantor Gubernur VOC oleh J.P Coen. Ya kira-kira seperti ini penampakannya

Langsung saja masuk ke dalam museum nya. Di ruangan pertama akan ada denah yang menunjukkan destinasi ruangan-ruangan secara berurutan. Jadi setiap ruangan akan memamerkan barang-barang sesuai zaman dimulai dari zaman pra sejarah.

Saya ngga terlalu banyak mengambil foto di lantai 1 karena barang-barangnya tidak terlalu banyak. Di lantai 1 ini ada prasasti juga, dari kerajaan Tarumanegara. Kemudian di lantai 2 ini banyak barang-barang peninggalan jaman VOC seperti lemari, meja, cermin, dan pernak pernik lain dari jaman itu. Ada pula lukisan dan senjata-senjata jaman dulu, seperti pedang dan tombak. Kurang lebih seperti ini foto-foto yang saya ambil di sana.

Dan ini view dari lantai 2 menuju ke alun-alun nya.

Oiya ada yang ketinggalan, yaitu di bangunan ini ada penjara bawah tanah nya lho ๐Ÿ˜ฑ. Dan penjara ini dibedakan berdasarkan gender. Saya sempat mengintip sebentar di penjara tersebut, udaranya sangat pengap dan entah kenapa suasananya tidak enak. Di dalam penjara tersebut sangat gelap dan terdapat beberapa bola-bola besi yang sepertinya digunakan untuk dirantai ke para tahanan.

Kesimpulan

Menurut saya kawasan Kota Tua ini cocok untuk wisata edukasi bersama keluarga. Selain jalan-jalan dan foto-foto, kita dapat juga belajar sejarah kota Batavia dari sini. Di sekitaran museum Fatahillah ini juga banyak destinasi unik lainnya seperti Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, dan juga Jembatan Merah di Kanal Kota Tua. Sekedar saran, sebelum ke sini pastikan untuk membawa payung atau topi, karena kawasan ini cukup terbuka dan minim pepohonan, jadi kalau siang sangat panas. Oleh karena itu saya menyarankan untuk datang ke sini di pagi hari atau sore hari saja agar kita dapat tetap nyaman ketika berwisata.

Sekian cerita saya tentang kawasan Kota Tua ini, kalau dari kalian ada yang ingin ditambahkan atau dikoreksi langsung saja tulis di kolom komentar yaa… ๐Ÿ˜ Terima Kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *