Hai hai, selamat pagi semuanya. Masih semangat kan? Harus doong.  Di pagi yang lumayan mendung ini pas banget kalo kita ngelakuin hal-hal yang produktif nih. Tapi untuk menjadi orang yang lebih produktif tentunya kita harus punya kebiasaan yang produktif juga. Jangan sampe deh kita semua jadi orang yang suka menunda-nunda tugas/pekerjaan. Untuk mengatasinya kamu bisa baca di artikel saya yang berjudul STOP PROCRASTINATING RIGHT NOW !

Habit

Jadi, sebenarnya apa sih habit/kebiasaan itu? Kebiasaan adalah suatu aktivitas yang kita lakukan secara rutin dan berulang setiap harinya. Banyak kata-kata mutiara yang mengatakan kalo kebiasaan menentukan akan jadi apa kamu di masa depan. Ya, itu tidak salah. Kebiasaan dibagi menjadi 2, yakni

  1. Good Habit/Kebiasaan baik

Kebiasaan baik adalah suatu rutinitas atau kebiasaan yang jika kita lakukan terus menerus akan berdampak positif pada kehidupan kita. Good habit ini memang merupakan hal yang sangat sulit dilakukan di awal, namun dengan memaksakan diri untuk terus membiasakannya, niscaya kamu semua bakalan merasakan efeknya.

Beberapa contoh dari kebiasaan baik adalah :

  • Bangun pagi

Kita semua tahu bahwa bangun pagi merupakan salah satu kebiasaan orang yang sukses. Dengan bangun di awal waktu, kamu tidak akan panik (misalnya takut terlambat pergi bekerja/ sekolah). Kamu akan lebih mampu untuk menyiapkan segala yang kamu butuhkan di pagi hari. Tentu saja agar dapat bangun pagi, kamu gak boleh tidur terlalu larut ya. Alarm juga dapat membantumu untuk “memaksa” bangun lebih pagi.

  • Sarapan

Sarapan merupakan salah satu rutinitas pagi yang sangat esensial bagi kita semua. Yang namanya manusia pasti butuh energi untuk menjalani hari kan. Nah, meskipun kamu sedang terburu-buru, setidaknya sarapan dengan roti dan buah sudah cukup kok. Kalo nutrisi pagi terpenuhi, kita bisa lebih produktif untuk melakukan pekerjaan.

  • Baca Buku

Ada pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Yep, itu benar. Kalo kamu sering membaca buku nih, tentunya kamu akan tahu lebih banyak. Apalagi kalo kita sedang ngobrol sama teman, bahan pembicaraan akan lebih berbobot. Yaah paling tidak biar kelihatan pinter laah, hehe. Tapi buku yang kamu baca juga perlu diperhatikan lho ya. Kalo baca buku komik ya sama aja boong. Kalo saya pribadi sih lebih suka membaca buku tentang biografi,sejarah, pengembangan diri, motivasi, dan tentu saja teknologi. Tapi semuanya kembali lagi ke kamu, buku apa yang kamu suka. Usahakan nih, 1 bulan kamu beli 1 buku baru (pas tanggal muda) dan habiskan buku itu dalam bulan yang sama. Kamu tahu kan, minat baca di Indonesia masih rendah? So, ayo buat perubahan !

  • Improve skill sesuai minat dan hobi

Nah, untuk yang ini tergantung dari diri masing-masing ya. Minat dan hobi setiap orang kan berbeda-beda. Contohnya saja,

  • Belajar Bahasa asing
  • Belajar musik
  • Latihan vokal
  • Melukis
  • Menulis
  • dll
  1. Bad Habit/Kebiasaan buruk

Kebalikan dari good habit, bad habit merupakan kebiasaan yang dapat menghambat diri kita untuk berkembang. Apabila kebiasaan ini dilakukan terus menerus, yakin deh kamu semua bakalan jadi orang yang hanya jalan di tempat. Beberapa contohnya adalah,

  • Bangun kesiangan
  • Bermalas-malasan
  • Terlalu banyak menonton televisi
  • Bermain smartphone terus-terusan
  • dll

Bagaimana Kebiasaan Terjadi?

Yang paling penting dan yang harus kamu tahu adalah sebenarnya bagaimana sih kebiasaan itu bisa terjadi? Yang akan saya tuliskan di sini adalah berdasarkan apa yang saya baca dari buku yang berjudul “The Power of Habit” karangan Charles Duhigg.

Jadi guys, sebenarnya kebiasaan itu hanyalah terdiri dari 3 elemen penting yakni, tanda, rutinitas, dan ganjaran.

Oke akan saya jelaskan, santai. Jadi, yang pertama adalah tanda. Apa sih maksudnya? Tanda itu merupakan sesuatu yang memicu kita untuk melakukan suatu aktivitas. Daripada saya bingung sendiri ngejelasinnya, mending pake contoh aja deh. Gini, misalkan saya adalah orang yang sangat suka makan makanan pedas, dan entah kenapa itu selalu saya lakukan di sore hari setiap harinya. Yang menjadi tanda bisa jadi adalah waktu, atau keadaan diri kita. Bisa jadi saya sedang lapar. Bisa jadi juga saya sedang bosan. Bisa jadi juga sekarang sudah sore hari dan entah kenapa saya ingin makan. Semua kemungkinan bisa saja terjadi, kamu sendiri yang harus mengidentifikasi.

Yang kedua adalah rutinitas. Setelah insting kita teraktivasi oleh “Tanda” , secara otomatis diri kita akan melakukan suatu aktivitas atau rutinitas tertentu. Sebagai contoh di atas, yang menjadi rutinitas adalah makan makanan pedas. Rutinitas ini terjadi di bawah alam sadar ketika suatu tanda telah memicu kita.

Lalu yang terakhir adalah ganjaran. Ganjaran atau dalam bahasa inggris disebut reward merupakan tahapan akhir dari suatu kebiasaan. Contohnya, saya suka makan makanan pedas, dan ganjarannya saya merasa puas setelah memakannya. Ganjaran di sini bisa berupa apapun. Bisa jadi kamu merasa bahagia, puas, dan sebagainya. Setelah itu panah kembali kepada tanda, dan pada akhirnya kebiasaan yang berulang pun tercipta.

Bisakah kita mengubahnya?

Jawabannya adalah BISA! PASTI BISA!

Saya yakin kamu semua, termasuk saya sendiri pasti memiliki yang namanya kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk itu rasanya sangat menghalangi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dan yang namanya udah kebiasaan, kita dengan tidak sadar dan secara otomatis tetap melakukannya meskipun kita sebenernya gak pingin. Ya kan? Nah, saya juga yakin kita semua pasti ingin mengubah kebiasaan buruk itu. Tapi perlu diingat bahwa tidak ada yang instan di dunia ini (mie instan aja direbus dulu). Langsung saja deh tanpa basa-basi (padahal daritadi basa-basi)

Caranya sangat simpel teman – teman. Yang harus kamu lakukan pertama adalah mengidentifikasi kebiasaan itu dan mulai menentukan bagian mana sebagai tanda, bagian yang mana sebagai rutinitas, dan bagian yang mana sebagai ganjarannya. Setelah kamu mengetahuinya, hal yang harusnya kita ubah adalah rutinitas itu sendiri.

Kembali lagi ke contoh saya yang tadi. Yang harus dilakukan adalah, mengidentifikasi. Jadi saya mulai berpikir, kira-kira apa yang menjadi tanda aktivitas tersebut. Apakah saya lapar? Ataukah saya bosan? Lalu saya juga harus memikirkan kira-kira ganjaran apa yang bakalan saya terima. Rasa kenyang? Atau puas? Atau bahagia? Misalkan yang menjadi tanda adalah saya sedang bosan, dan ganjarannya adalah saya merasa bahagia. Jadi saya sebenarnya bisa mengganti kebiasaan itu dengan rutinitas baru yang ditimbulkan oleh tanda yang sama dan menghasilkan ganjaran yang sama. Hmm.. kira kira apa ya? Mungkin saya bisa berjalan-jalan sebentar untuk menghilangkan bosan. Mungkin juga saya bisa berolahraga sebentar. Jika kegiatan itu saya lakukan terus-menerus, secara tidak sadar itu akan menjadi kebiasaan baru. Kebiasaan memakan makanan pedas dapat menjadi kebiasaan baru yang lebih sehat, seperti berolahraga misalnya.

Dengan contoh di atas, semoga kamu bisa lebih paham dan mulai diterapkan. Tapi jangan lupa juga untuk berdoa ya, biar barokah, hehehe.

Keuntungan

Memangnya keuntungannya apa sih? Bayangkan guys, kalo kebiasaan burukmu itu benar-benar hilang. Kamu yang dulunya sering bangun siang sekarang jadi orang yang bangunnya selalu pagi. Pasti kamu lebih dihargai orang lain.

Pertahankan !

Kalo kebiasaanmu sudah bisa diubah, pertahankan itu. Jangan sampai terputus hingga kebiasaan itu terjadi secara otomatis. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi semacam “Habit Tracker” yang beredar gratis di app store gadget kamu. Dengan menggunakan aplikasi ini kalian bisa memantau seberapa jauh progress kebiasaan kamu.

Nah, jadi itu semua penjelasan dari saya tentang kebiasaan atau habit. Jika kalian ingin menjadi orang yang lebih produktif jangan lupa diterapkan itu semua. Oh iya, jangan lupa juga ya, kamu bisa hunting buku yang berjudul “The Power of Habit” karangan Charles Duhigg. FYI, saya dulu beli di toko buku Gramedia (bukan promosi) dan harganya sekitar 65 ribu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *